Jika hidup adalah pilihan
antara menjauh dan melupakan. Mana yang akan kau pilih ?
Menjauh.
Apa yang kau pikirkan tentang
kata itu? Dimulai dari tidak menghiraukan , tidak perduli , dan kemudian
menghilang. Taukah kamu? Itu menyakitkan. Ketika kamu menyadari seseorang yang
kamu cinta dan sayang beranjak dari hidup mu.
Kesepian adalah hal nyata yang akan datang menghampiri dan menjadi
keabadian. Menjauh bukanlah hal mudah. Beranjak dari suatu kebiasaan menuju
suatu tempat yang belum tentu membuat mu nyaman dibandingkan sebelumnya.
Mungkin saja dengan menjauh kamu akan merasakan kehilangan yang lebih. Semuanya akan terasa menyakitkan kamu ketika
semua kenangan itu datang mendekat di saat kamu telah menjauh. Itu akan
menciptakan suatu kerinduan yang amat sangat. Perlahan tapi pasti , itu akan
menggoyahkan hati mu dan menghancurkannya menjadi berkeping. Air mata akan
datang sebagai penghiasnya sebelum kamu sempat berucap. .bahwa kamu benar-benar
merindukan sesuatu yang hilang karena suatu jarak yang kamu buat sendiri. Dan
hal yang sulit untuk diungkapkan karena keegoisan , kamu sulit untuk mengatakan
kamu merindukannya melebihi apapun itu sekarang ini. Kamu menjauh karna kamu
tau dia memang terlahir bukan untuk mendampingi setiap nafas kehidupan mu. Kamu
menjauh karna kamu tau , ini semua menyakitkan ketika kamu tepat berada disampingnya
, berdampingan dengannya tapi kamu tak bisa memilikinya. Taukah engkau?
Menjauhi mu bukanlah hal mudah. Namun ini sesuatu yang harus ku jalani karna
pilihan ku. Aku menjauhi mu , belum tentu aku sebahagia saat berada dekat
dengan mu. Aku merasakan kehilangan . .yang membuat ku nyaris putus asa. Aku
membangun semuanya dari awal lagi. Membiasakan diri dengan sedikit perhatian
yang ku dapat. Membiasakan diri dengan kepingan hati yang ku tata ulang. Tapi
satu yang harus kau tau , hati ini bagaikan gelas kaca. Dia pernah pecah dan
hancur berkeping. Banyak cara memang untuk menyabung dan mejadikannya utuh
kembali. Namun tak akan pernah sama lagi , akan terlihat goresan pecahannya.
Tak akan sebagus dulu. Dan siapa yang hendak memakai sebuah gelas yang cacat
jika di luar sana masih banyak gelas bagus yang masih utuh. Apalah arti diriku
ini?
***
Melupakan.
Mudah bagiku. Kau tentu tau
aku orang yang pelupa. Tapi tidak untuk yang satu ini. Dengam mengalami semua masa sulit saat harus
belajar ikhlas menghadapi kenyataan bahwa aku harus merelakan kamu pergi saja
sudah membuatku hancur. Apalagi melupakan semua masa terindah saat aku bersama mu.
Kau tau , sakit bagi ku menutupinya dengan tawa ceria. Bersikap seakan aku baik
aja dan tak pernah patah hati. Berlaku seperti akulah yang paling
beruntung , tidak mempunyai seorang
kekasih sehingga tidak perlu bergalau seperti teman ku yang lain. Aku selalu
terlihat baik. Aku selalu terlihat kuat. Tidakkah kau curiga dan ingin tau
maksud dibalik sikap ku itu? Sebenarnya aku terluka dalam. Terhempas sangat
dahsyat. Tapi aku belajar untuk melupakan sakit itu , rasa itu , dan semua
bayangan diri mu. Aku belajar melupakan semua impian dan harapan terindah yang
pernah ku rancang dan hendak ku wujudkan bersama diri mu. Aku belajar melupakan
, bahwa rasa ini hampir membunuh ku. Sakitnya seakan kronis dan mematikan
seluruh saraf ku. Aku belajar melupakan bahwa aku sedang patah hati.
Perlu waktu untuk benar-benar
lupa. Dan kau tau berapa waktu yang ku perlukan itu? Aku perlu waktu selama
sisa hidup ku. Terlalu melekat dihati dan setiap aliran darahku setiap
sepenggal kenangan yang kau ciptakan. Melupakan mu itu hal sulit. Sangat
teramat sulit. Bahkan dulu saja , aku menganggap hal itu tidak mungkin bsia ku
lakukan , dan ternyata sampai sekarang anggapan ku benar. Aku masih saja
mengingatmu. Dan menanngis setiap kali merindukan mu. Aku berlagak tidak peduli
, padahal aku selalu memperhatikan mu. Aku berlagak tidak saying , padahal
setiap detik hati ku meneriaka nama mu. Kasih ku , satu yang harus kau tau , di
dunia ini aku menyanyangi mu melebihi banyak nya butiran pasir di pantai dan
rintik hujan yang jjatuh ke bumi. Tidakkah kau sadari hal itu? Melupakan mu bukanlah
impian ku , namun itu bisa membuat ku merasa lebih tenang. Merasa bahwa aku
baik-baik saja. Merasa bahwa hati ku masih utuh dan tidak hancur berkeping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar